Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis
kucing termasuk tanaman dari famili Lamiaceae/Labiatae . Tanaman ini merupakan
salah satu tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang
cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.
Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah
berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat
agak beralur berbulu pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau
lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya,
ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. Urat daun sepanjang
pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik
karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 –
29cm.
Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak
bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di
bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal
yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm,
dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek
berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang
bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih
panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk
berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan
jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.
Tanaman kumis kucing memang telah lama dipakai
sebagai peluruh batu ginjal. Daun kumis kucing bersifat anti radang dan
memperlancar air seni. Kandungan ortosifonin dan garam kalium (terutama pada
daunnya), merupakan komponen utama yang membantu larutnya asam urat, fosfat,
dan oksalat dalam tubuh manusia, terutama dalam kandung kemih, empedu, serta ginjal,
sehingga dapat mencegah dan mengatasi pengendapan batu ginjal. Kalium pada
kumis kucing berkhasiat diuretik (memperlancar buang air kecil) dan pelarut
batu saluran kencing, sedangkan sinensetin berkhasiat sebagai anti bakteri.
Kandungan saponin dan tanin pada daun itu juga bisa mengobati keputihan. Hasil
penelitian yang dilakukan di berbagai negara Asia terhadap khasiat kumis kucing
membuktikan bahwa 40% pasien dari 23 penderita batu ginjal, mengalami
penyusutan ukuran batu ginjal hingga 0,5 cm setelah mengkonsumsi herbal ini
secara rutin.
Berikut merupakan ramuan kumis kucing untuk
meluruhkan batu ginjal :
1. Ambil
segenggam daun kumis kucing, kurang lebih 15 lembar daun kumis
kucing lalu
dicuci bersih
2. Rebus dengan air 300 ml hingga mendidih
3. Minum selagi hangat 150 ml, 2 kali sehari
2. Rebus dengan air 300 ml hingga mendidih
3. Minum selagi hangat 150 ml, 2 kali sehari
ikuti juga terapi
0 Response to "MENGELUARKAN BATU GINJAL DENGAN KUMIS KUCING"
Post a Comment